Rabu, 07 Maret 2012

Ketika Hujan



Ketika Hujan
Gemericik rindu menyeruak di sela-sela tetesan
Perlahan, namun semakin dalam
Tak ingatkah engkau ketika duduk di sebuah pinggiran taman
Berteduh menunggu hujan sambil kau dekap dan rapatkan badan
Wajahmu tersenyum menyiratkan kenangan mendalam
Menyimpannya dalam berjuta air yang menjadi tergenang
Kita pernah melewatinya
Bermain-main bersama selayaknya sahabat yang lama tak bersua
Bercengkerama dan berharap hujan mendengarkan serta menyimpannya untuk menjadi kisah
Doa dan harapan yang dapat kau tagih kelak di kemudian
Engkau Bercerita
Mendongeng tentang mimpi kehidupan di masa depan
Juga mendendangkan lagu dari masa silam
Kini hanya hujan
Yang kembali menjadi teman di dalam kesepian
Membawa desiran angin kerinduan yang membangkitkan indahnya kenangan
Luruh dan jatuh bersama rinai air
Menjelma menjadi sebuah bayangan yang membawa kantung kedamaian
Kau bangkitkan lagi
Kau menghadirkan dirimu kembali
Menelusup ke dalam jantung imajinasi
Menggoda dengan janji yang pernah kau titipkan dahulu kepada hujan
Kini…..
Ketika Hujan
Gemericik rindu menyeruak di sela-sela tetesan
Perlahan, namun semakin dalam
Gilang Prayoga
Bukateja, 10 November 2011
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Sumber: http://seociyus.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-keren-di-blog.html#ixzz2VpFDRcvD Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Follow us: @SEOCiyus on Twitter

Posting Komentar